Jumat, 30 Desember 2011

Esoteris Topeng Cerbon


Nilai esoteris topeng Cirebon terekam dalam panca wanda. Panca Wanda adalah lima kepribadian yang berkembang dalam diri seseorang. Kaitan nilai psikologi topeng Cirebon sangat erat hubungannya dengan perkembangan kepribadian manusia. Nilai perkembangan psikologi manusia dalam panca wanda topeng Cirebon dimulai dengan Panji. Sifat-sifat yang bernilai apa saja yang ada dalam Panji dan linnya? Jawabannya akan dibahas secara gambalang dalam buku ini.

Kitab Assamarkand



Melalui naskah kitab Assamarkand yang dipegang oleh Pusat Konservasi dan Pemanfaatan Naskah Cirebon sedikitnya dapat kita melihat perkembangan ilmu Agama pada saat itu. Dalam naskah ini kita dapat memahami pilar-pilar Agama yang terbagi menjadi Iman, Islam, dan Ihsan dengan metode tanya jawab yang sederhana dan mudah dipahami.  Naskah Assamarkand memberikan ketegasan tentang nilai-nilai pokok Agama yang harus diketahui oleh kita semua.

Keraton Kacirebonan


Latar belakang pendirian, sejarah dan kebudayaan keraton Kacirebonan belum pernah ditulis dalam bentuk buku. Pangeran Raja Kanoman sebagai pendiri Kacirebonan bersama gurunya, Mbah Mukoyim, pendiri Pesantren Buntet adalah orang-orang yang nonkooperatif terhadap Belanda. Adat istiadat dan budaya yang dipertahankan di keraton Kacirebonan adalah sarat dengan ajaran-ajaran Islam yang esensial. Kesemuannya itu perlu di angkat dalam bentuk tulisan sehingga dapat dimengerti oleh generasi penerus yang pada gilirannya memegang tongkat estafet kebeadaan dari keraton Kacirebonan beserta seluruh kegiatannya.

Bendera Carbon


Bendera Cirebon atau Carbon dalam pandangan beberapa budayawan, Pangeran Suleman Sulendra Nigrat, adalah macan ali, padahal, menurut Kartani, yang tertulis dalam naskah Purwaka Caruban Nagari adalah Singa Barwang Dwaji Lullah. Disamping perdebatan tersebut diatas, Bendera Carbon memiliki arti yang cukup mendalam dalam setiap guratan kaligrafi yang memuat ayat-ayat al-Qur’an. Ayat-ayat yang diukir dengan kaligrafi inilah yang telah memicu semangat pantang menyerah bagi pasukan-pasukan Carbon saat berperang dengan lawan-lawannya.

Bujang Genjong


Naskah yang satu ini mengejutkan kami, karena naskah ini bukan saja membicarakan sepenggal kisah kehidupan Cirebon masa lalu, bahkan mampu merumuskan dengan konsep yang sangat sederhana tentang ajaran manunggal. Kesederhanaan konsep itu tercermin dalam penggambaran persatuan makna bahasa Cirebon dengan Sunda yang berujung pada satu makna, artinya, satu benda atau makna dapat disebut dengan kata yang berbeda dalam dua bahasa. Disisi lain ungkapan-ungkapan yang sangat bijak banyak kita jumpai didalamnya, ungkapan itu diantaranya adalah; wayang amot wewayangan, pangaweruhe kinaweruhan, dan lain-lain.

Tokoh Perempuan Cirebon


Tokoh-tokoh perempuan Cirebon semenjak zaman pra Cirebon, yaitu; zaman nagari-nagari, kemudian saat didirikannya nagari Caruban Larang samapai masa pemerintahan sultan-sultan Cirebon, kesemuanya itu belum ditampilkan. Sejarah maupun kiprah tokoh-tokoh perempuan Cirebon untuk diteladani bagi kita yang hidup dimasa sekarang maupuin generasi penerus dimasa yang akan datang.

Lukis Kaca Dan Ukur Kayu Cirebon


Goresan batin dari para salik para pengikut tarekat cirebon telah dituangakan dalam wujud lukis kaca maupoun ukur kayu. Hal inilah yang perlu diapresiasikan kepada para penikmat lukis kaca mauoun ukir kayu Cirebon melaul;ui pemaparan buku ini.

Sahadat Cerbon


Sahadat Cirebon, secara bahasa adalah menyaksikan Cirebon. Secara istilah adalah doa-doa atau bacaan yang diawali dengan kalimat Asyhadu yang memadukan antara bahasa Cirebon dan Arab. Sahadat Cirebon menjadi salah satu alat (suluk) bagi orang tua untuk mencapai ma’rifatullah. Pada saat ini keberadaan Sahadat Cirebon dipertanyakan oleh sebagian kalangan muda Cirebon.

Makna Simbolik Aji-aji Cerbon


Ajaran-ajaran prinsip atau esensial yang direkam dalam: 1. Aji Jaya Sempurna yang merupakan rekaman esensi kepemimpinan islami yang ikhlas pada prosesi upacara adat panjang jimat. 2. bango butak terekam pada patung seekor bango yang melambangkan ilmu dan kekuasaan dengan lambaran syari’at tarekat hakikat dan ma’rifat. 3. Aji sumur kejayan adalah ssatu prinsip hidup memperoleh kejayaan yang langgeng (seumur-umur jaya) dengan cara mencari ridlo orang tua yang direkam dengan sumur kejayan yang kramat di keraton pakungwati. 4. lain-lain paksinagaliman, singabaring, tandu jempana, dan duwaja Cirebon.

Wayang Kulit Cerbon Sebagai Media Dakwah


Keberadaan wayang kulit di Cirebon masih memprihatinkan perlu diperkenalkan kepada generasi muda bahwa wayang kulit Cirebon selain menceritakan sumnberaslinya mahabrata dan ramayana (Galur), juga cerita carangan yang lebih banyak muatan dakwah islamiyah. Wayang yang kental dengan nuansa hindu telah diubah muatannya menjadi islam.

Wayang Cepak Cerbon


Wayang golek cepak berbeda dengan wayang golek purwa yang menceritakan ramayana dan mahabrata, wayang golek cepak menceritakan cerita-cerita amir/menak atau cerita dari timur tengah, legenda daerah Cirebon dan Jawa Barat, cerita kerajaan, cerita Panji,  dan cerita dakwah islamiyah oleh para wali. Wayang Golek cepak hampir punah, karena itu perlu dipopulerkan dan disosialisaikan dengan membuat buku sekaliguis lounching pada saat bedah buku bersamaan dengan pestival wayang golek cepak di keraton Kacirebonan. Dalang wayang golek cepak yang tersisa berdomisili di kabupaten cirebon.

Gaman Cerbon


Buku mengenai informasi tentang senjata atau pusaka yang dipakai o;leh masyarakat Cirebon maupun keraton Cirebon masih belum ada. Naskah keraton yang berbahasa Cirebon myang berbahas Cirebon dan sunda adalah sangat unik dan ;langaka, karena irtulah  perlu dil;akukan a;lih aksara alih bahasa serta penjelasan kontekstualnya.

Tarekat Syattariyah Ratu Raja Fatimah Keraton Kanoman


Tarekat syatariyah ratui raja fatimah adalah tarekat yang bias diamalakan oleh kalaqngan terekat syatariyah diwilayah cirebon dan khususnya diwilayah keraton cirebon. Karena sesuatu hal, manuskrip asli telah hilang, namun salinannya suydah diubuat serta photo manuskrip aslinya telah diguinakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun buku tarekat syatariyyah di minangkabanu oleh Dr. Oman Fathurrahman. Usaha penyelamatan perlu dilakukan dengan cara pembuata buku dengan judul tesebut diatas.

Martabat Pitu (Martabat Tujuh)


Ungkapan Insan Kamil didalam naskah dan kehidupan bermasyarakat di Cirebon sangat kental dan masyhur, bahkan Sunan Gunung Jati dibeberapa naskah dipanggil dengan nama Maulana Insan Kamil. Insan Kamil yang berarti manusia sempurna tentu menjadi pertanyaan semua orang. Adakah manusia yang sempurna? Para sarjana Islam sepanjang zaman berdebat tentang kriteria kesempurnaan manusia. Insan Kamil dalam martabat pitu adalah puncak martabat dan kesempurnaan wujud sekaligus tujuan dari penciptaan semesta ini. Kun, wujudlah kamu! Fayakun, maka kemudian dia wujud dalam martabat Insan Kamil.

TETAMBA (PENGOBATAN TRADISONAL VERSI NASKAH CIREBON)


Sunan Gunung Jati adalah seorang wali yang memiliki ilmu dan keterampilan dalam bidang kesehatan/pengobatan. Manuskrip yang kami miliki yang memuat tentang pengobatan warisan leluhur (tetamba) perlu diinformasikan kepada generasi penerus dan ditindak lanjuti dengan penelitian farmakologis, sehingga pengetahuan tetamba ini mempunyai manfaat yang banyak bagi masyarakat. Beck to nature.