Senin, 07 Mei 2012

NASKAH TAUHID ISRA MI’RAJ TASAWUF


Naskah Jungjang (Fikih)







TAUHID ISRA MI’RAJ TASAWUF
04/TH-1/T-1/PNC/2012          Arab                            Prosa                           232 hlm
Kertas Eropa                            19,5 x 33,5 cm             13 x 21,5 cm                8-17 baris/hlm

Pengarang
Kitab Jami’u al-Arkan tidak diperoleh nama penyusunnya. Ahmad Marzuki bin alm. Sajid Syarif untuk kitab ’Aqidah al-’Awam, Itmam al-Dirayah syarah al-Niqayah tidak ada keterangan nama penulisnya. Fathu al-Rahman syarah Risalah Ruslan oleh Abu Zakaria al-Anshori. Risalah Insan Kamil oleh Al-Syekh Abd al-Karim bin Ibrahim. Risalah Aqidah Ahl al-Sunah wa-al-Jama’ah tidak diperoleh nama penulisnya. 

Penulisan
Mekah, Selasa, 5 Muharam 1192 H / 3 Februari 1778 M.
Kolofan
1362 H  Tahun Jim Awal

Cap Kertas
Singa Dalam Medali Mahkota (Propatria), JVDeRL.

Gambaran Isi
Naskah ini memuat kurang lebih 7 teks Kitab;
- Jami’ul arkan tentang keimanan dan tasawuf,
- Aqidatul awam tentang sifat Allah 20 ditulis oleh Ahmad Marzuki bin alm. Sajid Syarif, - syarah an-Niqayah tentang ushuludin dan tasawuf,
- Risalah Ruslaniyah ad-Dimasyqi dikomentari oleh Abu Yahya Zakaariya Al-Anshary dengan judul Fathurahman tentang tauhid,
- Risalah Syekh Abdul Karim bin Ibrahim tentang insan kamil
- Risalah akidah Ahlus Sunnah wal jamaah
- Khabar mi’roj
.
Keterangan
Warna tinta Naskah ini menggunakan warna hitam dan merah; hitam untuk komentar atau penjelasan yang lazim digunakan oleh para penulis pada umumnya dan merah tinta merah digunakan untuk rubrikasi baru, pasal, matan, bab, dan kitab. Jenis tulisan atau khat yang digunakan mengarah kepada bentuk Naskhi. Huruf atau aksara yang digunakan adalah aksara arab untuk teks naskah dan aksara pegon untuk makna gandul atau arti yang ditulis dibawah teks dengan bahasa Jawa. Secara umum, kondisi fisik naskah dari segi fisik tulisan terbaca baik, kertas baik. Adapun penjilidan dijahit dengan benang, bersampul kulit sapi agak rusak di sudutnya. Asal naskah dari Desa Karangjati Singapura, nama desa ini sudah berganti menjadi Mertasinga Kecamatan Gunungjati, ditempat inilah situs Lawang Gede, reruntuhan keraton Singapura berada. Pemberian nama naskah itu dari kolektor.




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bapak, bgaimana caranya kl sy ingin membaca. . .
makasih
Salam